Hai Readers! Seiring wabah Covid-19 yang terus menyebar ke berbagai negara. Pemerintah di negara yang sudah terjangkit Covid-19 segera melakukan kebijakan sedini mungkin salah satunya dengan melakukan rapid test pada warganya. Namun, tingkat keakuratan rapid test di berbagai negara tersebut tentu berbeda. 

Keakuratan Rapid Test Covid-19 di 4 Negara

Inilah 4 negara besar yang melakukan rapid test dengan tingkat keakuratan yang berbeda: 

1. China

China merupakan negara pertama yang terpapar virus Covid-19. Bermula dari Kota Wuhan, Hubei, virus tersebut kemudian menyebar dengan begitu cepat pada 31 Desember 2020. Meski demikian, Pemerintah China segera mengambil keputusan untuk lock down kota Wuhan dan Provinsi Hubei sementara waktu. 

Pemerintah China juga melakukan rapid test secara masal ke 320 ribu orang di Provinsi Guangdong yang berjarak 900 km dari Kota Wuhan. Hal ini menunjukkan Pemerintah China memang berusaha sedini mungkin untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.

Namun, China belum membeberkan total rapid test yang dilakukan di seluruh negaranya. Meski begitu, China mengklaim keakuratan rapid test yang telah dilakukan berhasil mengidentifikasi 80 ribu orang positif Covid-19 di seluruh wilayah China tersebut. 😊 Penanganan cepat China itu pun terbilang berhasil. Per 19 Maret 2020, Pemerintah China mengumumkan sudah tidak ada lagi penyebaran virus baru di negara tersebut.

2. Korea Selatan

Virus Covid-19 mulai masuk ke negara Korea Selatan pada bulan Februari 2020. Meski begitu, pemerintah Korea Selatan segera bergerak cepat dengan menyisir daerah yang menjadi pusat penyebaran virus Covid-19. Sampai ditemukan bahwa virus mulai menyebar dari Gereja Shincheonji di Kota Daegu. Lalu Gereja itu pun diisolasi.

Pemerintah juga menggelar tes yang bersifat drive-thru dengan pengemudi yang tidak harus keluar dari mobil dan cukup membuka jendela untuk diperiksa. Tes ini pun diberikan secara gratis oleh pemerintah. 😊 Pemeriksaan yang dilakukan meliputi adanya demam atau tidak. Kemudian petugas medis berpakaian lengkap pun akan mengambil sampel darah. Hasilnya dapat keluar dalam waktu satu hari. 

Pemerintah Korea Selatan mampu melakukan rapid test sebanyak 15.000 kali dalam sehari. Keakuratan rapid test di Korea Selatan pun terbilang sangat tinggi. Hasilnya, virus Covid-19 mengalami penurunan sejak Maret 2020. 😍

3. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat penanganan virus Covid-19 memang tidak secepat di China dan Korea Selatan. Meski demikian, Pemerintah AS telah membuat sejumlah kebijakan terkait penanganan virus tersebut.

FDA AS mengemukakan bahwa AS siap menggelontorkan 2,1 juta alat rapid test untuk warganya. Selain itu, FDA juga memastikan ketersediaan lab untuk memeriksa sampel darah pasien. Sampai saat ini jumlah terinfeksi Covid-19 di AS per 10 April 2020 mencapai 466.969 kasus. 

Meski demikian, pemerintah AS juga belum menggratiskan biaya untuk tes rapid. Pasien yang ingin melakukan tes harus membayar USD 35,91 atau sekitar Rp 549.279. 😏 Meski mahal, namun tingkat keakuratan rapid test di Amerika terbilang bagus. 

4. Italia

Italia merupakan negara dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak kedua setelah China. Kasus positif di negara ini mencapai 143.626 kasus per 10 April 2020. Pemerintah Italia telah melakukan rapid test ke 148 ribu orang. Hasil test tersebut juga terbilang akurat. 

Pemerintah Italia pun berjanji akan meningkatkan jumlah alat dan lab untuk tes tersebut.Sampai saat ini Italia masih melakukan lockdown terhadap negaranya.

Readers, itulah ulasan mengenai keakuratan Rapid Test Covid-19 di berbagai negara. Pemerintah Indonesia pun diharapkan dapat segera melakukan rapid test ke berbagai wilayah agar dapat menanggulangi penyebaran Covid-19 yang terus menggeliat ini. Selalu waspada dan stay safe ya readers!