Hi Readers! ~ Tahukah kalian bahwa ketidaksuburan itu tidak hanya berkaitan dengan alat reproduksi wanita saja, tapi juga berkaitan dengan alat reproduksi pria. Jadi, bagi pasangan yang belum memiliki keturunan hingga saat ini, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui hasil lab sperma dan mengetahui cara membaca hasil lab sperma. Bukan pihak wanitanya saja ya Readers, tapi pihak lelakinya juga.
Cara mengetahui ketidaksuburan pada pria bisa dilakukan dengan tes analisa sperma. Jika tes analisa sperma ini sudah dilakukan maka kamu harus tahu bagaimana cara membaca hasil lab sperma. Tujuannya supaya kamu paham bagaimana hasilnya, apakah sperma yang dihasilkan oleh pasanganmu normal atau tidak.
Analisis sperma dilakukan untuk memastikan normal atau tidaknya sperma. Dari sana nantinya akan diketahui bagaimana tingkat kesuburan alat reproduksi pasien. Pemeriksaan ini memang biasa dilakukan oleh pria yang masih belum diberikan keturunan. Analisis sperma juga biasanya dilakukan pada pria yang pernah melakukan vasektomi. Untuk mengetahui apakah operasinya berhasil atau tidak.
Cara Membaca Hasil Lab Sperma dari Hasil Analisa Sperma
Berikut ini adalah cara membaca hasil analisa sperma yang dilakukan melalui laboratorium terkait :
1. Makroskopis
Analisis makroskopis ini mencakup pemeriksaan dalam beberapa hal seperti warna sperma, bau, viskositas, volume dan likuifaksi. Nilai rujukannya yaitu :
- Warna : Putih keabu-abuan.
- Bau : Apakah khas atau tidak khas. Bau khasnya serupa dengan aroma dari pemutih pakaian.
- Viskositas (ketebalan air mani) : Sama dengan 2 cm atau di atas 2 cm.
- Volume : Sama dengan 2 ml atau di atas 2 ml.
- Likuifaksi : Sama dengan 60 menit atau di atas 60 menit. Cairan sperma yang keluar biasanya kental. Likuifaksi sperma merupakan waktu yang diperlukan untuk sperma tersebut mencair.
2. Mikroskopis
Analisis mikroskopis mencakup beberapa hal yaitu konsentrasi dan jumlah sperma. Nilai rujukannya yaitu :
- Konsentasi : Sama dengan 20 atau di atas 20 ml.
- Jumlahnya : Sama dengan 40 atau di atas 40 ml.
3. Motilitas
Merupakan penilaian pada gerakan sperma atau aktivitas dari sperma tersebut. nilai rujukannya yaitu :
- Sperma yang bergerak cepat dan maju lurus : Sama dengan atau di atas 25%.
- Sperma yang bergerak lambat atau sulit maju lurus : Tidak ada nilai rujukannya.
- Sperma yang bergerak di tempat : Tidak ada nilai rujukannya.
- Sperma yang tidak bergerak : Tidak ada nilai rujukannya.
- Aglutinasi : Hasil acuan normalnya negatif.
Bentuk-Bentuk Sperma yang Tidak Normal
Ada beberapa kondisi yang terkai dengan ketidaknormalam kondisi sperma seperti :
- Aspermia : Kondiri sperma yang tidak ditemukan sama sekali di dalam air mani.
- Asthenozoospermia : Jumlah sperma yang mampu bergerak hanya sekitar 40% dari keseluruhan isi sperma.
- Teratozoospermia : Lebih dari 40% sperma bentuknya tidak normal. Sperma yang normal memiliki bentuk kepala yang oval dan bentuk ekornya panjang. Bentuknya yang tidak sama dengan sperma normal tersebut dianggap sebagai sperma yang tidak normal. Sperma yang bentuknya tidak normal akan memengaruhi gerakannya, dan pergerakannya menjadi kurang baik.
- Oligoasthenozoospermia : Pergerakan sperma dianggap kurang baik dan jumlahnya pun tidak lebih dari batas normal.
- Necozoospermia : Ditemukannya sperma yang tidak hidup.
Itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui dalam cara membaca hasil lab sperma ya Readers. Dengan begitu, kamu akan tahu bagaimana kondisi sperma pasangan kamu. Apakah kondisinya normal atau tidak normal, akan terlihat pada hasil analisis tersebut ☺ Jika masih bingung ada baiknya untuk konsultasi melalui aplikasi kesehatan HALODOC.