Perkembangan Pasar Kripto Saat Ini dan Aset Kripto yang Sedang Naik
Perkembangan pasar kripto masih menunjukkan tanda-tanda belum pulih, akan tetapi sejumlah aset kripto lainnya mengalami penguatan harga dalam kurun satu bulan terakhir ini. Meski begitu, terpantau pada Senin (18/4/2022) pukul 11.35 WIB, nilai Bitcoin (BTC) berada di angka Rp559,849,488.39 juta per keping alias turun 4,07 persen dalam 24 jam terakhir. Menurunnya harga BTC juga mempengaruhi Altcoin lainnya, seperti XRP chart yang turun 6,26 persen dengan harga Rp10,562.82 berdasarkan data di coincapmarket.com.
Sebagai salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam, XRP atau disebut juga Ripple turut menjadi aset kripto yang banyak diincar oleh para investor. Walau market cap nya besar, akan tetapi sebenarnya XRP kurang cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai XRP, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu XRP (Ripple)?
Meski kerap kali disebut Ripple, XRP dan Ripple secara teknis sebenarnya berbeda. Ripple adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang menyediakan layanan pembayaran lintas batas di industri keuangan secara efisien untuk mengurangi biaya dan waktu transaksi dengan cara menghilangkan perantara. Sementara XRP adalah coin yang digunakan dalam jaringan layanan pembayaran platform Ripple tersebut.
Coin XRP bekerja secara independen dan terpisah dari Ripple. Aset digital ini menjembatani berbagai mata uang yang ditransfer pada jaringan Ripple. Di jaringan itu juga, XRP berperan sebagai sumber likuiditas.
Berbeda dari Bitcoin yang dikembangkan sebagai mata uang digital yang bersifat terdesentralisasi untuk pembayaran barang dan jasa, tujuan pengembangan XRP yang utama adalah sebagai sistem transfer aset langsung secara real-time yang lebih murah, transparan, dan aman dibandingkan cara transfer seperti SWIFT.
XRP juga diciptakan untuk bank serta jaringan pembayaran sebagai sistem transfer uang, pelunasan pembayaran dan pertukaran mata uang. Karena XRP lebih dikenal dengan fungsi tersebut di Ripple, maka tidak heran bila XRP disebut juga sebagai Ripple.
Penggunaan Koin XRP
Perlu Anda ketahui juga bahwa koin XRP sangat fluktuatif sehingga sebaiknya tidak digunakan sebagai investasi jangka panjang. Aset ini secara utilitas masih sangat minim, termasuk di dalam jaringannya sekalipun. Alasan lain XRP tidak prospektif digunakan sebagai investasi jangka panjang adalah kebiasaan founder XRP yang menjual koin secara besar-besaran saat harganya mengalami kenaikan signifikan. Sehingga stabilitas harganya pun menjadi sulit terjaga.
Meski begitu, XRP cocok digunakan untuk trading jangka pendek. Hal ini dikarenakan XRP adalah aset kripto likuid dengan market cap sebesar US$46,97 miliar. Melihat tujuan XRP sebagai pengganti SWIFT atau settlement transfer antar bank, seharusnya XRP tidak boleh memiliki harga yang fluktuatif. Harga yang berubah-ubah ini bisa berdampak terhadap keengganan orang menggunakan XRP sebagai medium transfer.
Ke depannya, pergerakan harga XRP akan ditentukan oleh keputusan US Securities and Exchange Commision (SEC). Harga XRP akan turun drastis bila SEC memutuskan memberi tindakan keras ke Ripple, atau juga akan naik kembali bila sidang dimenangkan Ripple atau hanya kena denda membayar saja.
Demikian penjelasan mengenai perkembangan pasar kripto serta aset kripto yang sedang naik. Jika Anda masih membutuhkan penjelasan mengenai XRP (Ripple), Anda bisa mengunjungi kanal edukasi Indodax, yaitu Indodax Academy untuk mempelajarinya lebih lanjut. Adapun pembelian dan penjualan aset kripto bisa dilakukan di Indodax baik di website resmi atau pun di mobile Apps yang merupakan Indonesia Bitcoin and Crypto Exchange.