Hi Readers! ~ Pasti kamu sudah nggak asing lagi dengan cerita mistis yang dimiliki oleh banyak gunung di Indonesia. Dan hal itu sudah bukan berita besar lagi. Setiap gunung memiliki cerita mistisnya sendiri. Sama dengan asal-usul Gunung Srandil yang banyak dibicarakan, mengenai cerita mistis dan mitosnya. Namun, Gunung Srindil ini memang dijadikan objek wisata religius bagi banyak orang.
Asal usul Gunung Srandil tidak terlepas dari beberapa cerita legenda atau cerita rakyat dari masyarakat setempat. Belum diketahui dengan pasti bagaimana kebenaran cerita tersebut. gunung Srandil berada di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Jawa Tengah yaitu di Desa Glempang Pasir.
Gunung Srandil merupakan gunung yang berupa perbukitan dan terdapat banyak hutan di sana. Ada banyak tempat penembahan atau yang disebut pesucen dalam bahasa Jawa, yang artinya adalah tempat suci. Gunung ini juga dipercaya sebagai objek wisata yang telah dikeramatkan oleh berbagai kalangan masyarakat tertentu.
Asal Usul Gunung Srandil dan Cerita Mistisnya yang Populer
Banyak sekali masyarakat yang berziarah ke Gunung Srandil atau sekadar berwisata religi ke sana. Namun, bukan hanya yang beragama Islam yang berwisata religi ke sana. Tapi juga yang beragama Budha, Hindu dan orang-orang yang memiliki kepercayaan Kejawen. Dan para wisatawan tersebut berasal dari berbagai daerah seperti daerah Sumatera dan luar Pulau Jawa lainnya.Â
Sebagian besar orang menganggap bahwa Srandil merupakan tempat pesugihan yang bersyarat tumbal. Namun sebenarnya tidak seperti itu, karena Gunung Srandil adalah tempat pertapaan atau tempat orang mencari ketenangan batin dalam menyelesaikan segala masalah. Itu pun dengan izin Allah SWT. Hal itu diucapkan oleh juru kunci Gunung Srandil.
Makna dari kata Srandil itu sendiri adalah adil, atau tempat untuk mengasah diri dalam mencari keadilan jika sudah tak ada jalan keluar lagi. Gunung Srandil juga menjadi pepuden paling tua di Pulau Jawa. Awalnya, wilayah Srandil itu merupakan tempat penyebaran agama Islam dari daerah pesisir. Karena pada saat itu, belum ada agama Islam di wilayah tersebut tetapi ada agama Budha dan Hindu.
Sebagian besar lainnya merupakan orang-orang yang memiliki kepercayaan Kejawen. Bukti dari adanya penyebaran agama Islam di masa itu adalah adalah Pepunden Syeh Maulana Muharidi yang dikenal dengan nama Mbah Gusti Agung.
Berwisata Religi ke Gunung Srandil
Kalau kamu ingin mencoba melakukan wisata religi ke Gunung Srandil maka ada beberapa ritual yang harus kamu lakukan ya Readers. Misalnya kamu bermalam di gunung tersebut, maka kamu harus mengitari gunung setelah pukul 24.00 malam sampai pukul 03.00 pagi.
Menurut petunjuk dari Ki Semar, ritual itu harus dilakukan dengan berlawanan arah dari jarum jam. Tujuannya adalah supaya saat kamu sedang mengitari gunung maka kamu akan bertemu dengan Poro Pangreh Gaib. Dan para pejiarah akan melafalkan doa atau kalimat suci kepada Pangreh Gaib. Mereka pun akan ikut melafalkan, untuk menyampaikan doa tersebut pada Tuhan Yang Maha Esa.
Jumlah pengitarannya disarankan untuk memilih jumlah ganjil. Dalam melakukan wisata religi tersebut, kamu harus membawa minyak wangi, kembang telon, dupa sampai kemenyan madu. Maknanya yaitu, ketika kamu melakukan ritual suci maka harus menggunakan wewangian.
Mungkin terdengar seperti sebuah ritual yang agak menakutkan ya Readers. Tapi sebenarnya tidak. Ritual ini mengandung pengabdian dan permohonan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara yang suci.
Itulah asal usul Gunung Srandil yang masih dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib.