Hi Readers! ~ Sebelum melakukan pendakian ke suatu gunung tentu kita harus tahu dahulu, bagaimana jalur pendakian ke gunung yang dituju. Setelah sebelumnya aku ceritain soal gunung sumbing dan gunung prau, kali ini aku ingin membahas Gunung Bismo. Gunung yang satu ini adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Wonosobo. Buat kamu yang ingin mendaki ke Gunung Bismo, sebaiknya kamu juga mengetahui jalur pendakian Gunung Bismo yang benar supaya tidak tersesat.
Namun hampir semua gunung memiliki cerita mistis atau misterinya masing-masing. Sehingga sebagai pendaki, kamu juga harus berhati-hati. Jangan melakukan hal-hal yang buruk, berucap buruk, atau melakukan hal yang memang dilarang di gunung.
Perhatikan etika dalam mendaki gunung dan perlakukan lingkungan di sana dengan baik. Jangan membuang sampah sembarangan atau memetik tumbuhan yang hidup di sana.
Jalur Pendakian Gunung Bismo yang Bisa Kamu Tempuh
Pertama-tama kamu harus memulai perjalanan pendakian dari basecamp terlebih dahulu. Untuk mencapai ke basecamp tersebut kamu bisa menggunakan transportasi umum yaitu minibus, dan membayar Rp.25.000,- saja. Kemudian naik ojek dengan biaya Rp.15.000,-.
Jika kamu membawa kendaraan maka kamu harus membayar parkir sekitar Rp.10.000,-. Gunung Bismo ini menjadi salah satu gunung yang masih belum terjamah. Belum banyak orang yang melakukan pendakian atau perjalanan wisata ke sana. Gak heran kalau jalurnya pun masih bersih dan tak banyak sampah yang berserakan.
Selama perjalanan dari basecamp, kamu akan melewati perkebunan dan juga hutan yang cukup rimbun. Setelah itu kamu akan berada di Area Champ 1. Di sana kamu bisa mendirikan tenda dan bermalam dahulu. Jarak dari area champ tersebut ke puncak gunung hanya sekitar 1 jam saja.
Area puncak juga belum ramai dengan pendaki. Dari sana kamu bisa melihat puncak Gunung Sindoro, Telaga Menjer, dan Gunung Kembang. Lereng pegunungan juga mulai terlihat. Sayangnya, puncak gunung hampir selalu dipenuhi kabut.
Misteri yang Ada di Gunung Bismo
Salah satu gunung tertinggi di daerah Dieng adalah Gunung Bismo ini. Dieng dipadati oleh para wisatawan karena memang tempat wisata, tetapi wilayah di sekitar Gunung Bismo itu sendiri masih sepi.
Namun, pesona keindahan dari gunung ini sangat memukau. Sehingga tak heran juga jika mulai banyak pendaki yang mencoba menjajaki gunung untuk memulai petualangan. Ada beberapa aturan yang ditetapkan di Gunung Bismo. Aturan itu dibuat langsung oleh pengelola dan warga setempat.
Menurut cerita yang beredar memang gunung ini memiliki kisah mistik atau misterinya sendiri. Sehingga banyak juga larangan yang harus dipatuhi oleh para pendaki. Hal itu menjadi kepercayaan atau kebiasaan dari masyarakat/warga setempat. Misalnya pendaki tak boleh memakai baju warna kuning atau membawa boneka.
Larangan itu juga sudah menjadi kebiasaan serta kepercayaan masyarakat sekitar. Makanya kalau kalian ingin mendaki Gunung Bismo, sebaiknya lebih berhati-hati ya Readers. Dan sebaiknya patuhi seluruh aturan di sana, dan waspada terhadap larangannya.
Peraturan umum yang dibuat oleh pemerintah setempat yaitu Perum Perhutani, dipadukan dengan kearifan budaya lokal di sana. Maka aturan itu wajib dipatuhi oleh setiap orang yang datang ke gunung tersebut. Kepercayaan dan kebiasaan yang diterapkan di sana juga sudah turun temurun.
Jangan lupa untuk menyiapkan perbekalan dan minuman lengkap ya Readers. Perjalanan pendakian di Gunung Bismo ini harus dalam kondisi yang menyenangkan. Hapalkan kembali jalur pendakian Gunung Bismo, dan kamu bisa memilih jalur mana yang lebih pendek atau lebuh mudah ditempuh.
Pingback: Sejarah Gunung Niut dan Cara Naik Gunung Niut untuk Pemula - Urmilamile's World