Hi Readers! ~ Kesehatan bayi dan anak balita menjadi yang utama bagi orang tua. Dan pemberian imunisasi menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan tersebut. Ada banyak jenis imunisasi yang diberikan kepada anak-anak balita. Misalnya saja imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan. Fungsi dari pemberian imunisasi ini adalah untuk mencegah terjadi penyakit campak pada bayi tersebut.
Walaupun begitu, anak yang telah diberi imun campak biasanya tidak akan terhindar sepenuhnya dari penyakit campak itu sendiri. Namun kemungkinannya memang lebih kecil, dan apabila anak terkena campak gejalanya juga lebih ringan dengan kondisi yang masih bisa diatasi dengan baik. Bukan hanya anak bayi, orang dewasa yang belum mendapat imunisasi ini juga bisa diberi dengan konsultasi pada Dokter terlebih dahulu atau jika belum bisa keluar rumah karena pandemi covid-19 bisa konsultasi menggunakan aplikasi kesehatan Halodoc.
Cara Memberikan Imunisasi Campak pada Balita yang Tepat
Lalu bagaimana dengan cara memberikan imunisasi ini pada bayi dan balita? Yuk lihat penjelasan dan uraian lengkapnya Readers!
1. Persiapan Vaksin
- Tenaga medis yang memberikan vaksin campak harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan bersih.
- Vaksin campak ini berwarna kuning, lalu dicampurkan dengan cairan khusus atau pengencer.
- Vaksin yang telah diencerkan ini bertahan selama 6 jam saja.
- Bersihkan bagian luar pengencer dengan kapas steril.
- Gunakan jarum suntik sekitar 5 ml serta jarum pencampur steril berukuran 18 gauge dan 17 mm.
- Simpan jarum pada ampul yang sudah terbuka dan tarik keluar.
- Tarik secara perlahan ke dalam jarum suntik lalu masukkan lagi ke dalam ampul beberapa kali.
- Jika sudah tercampur maka vaksin pun bisa dipakai.
2. Persiapkan Posisi Anak
- Jika vaksin campak sudah siap maka kini tinggal persiapkan anak yang akan diberi vaksinnya ya Readers. Buka lengan kiri baju anak dan bersihkan area tersebut.
- Anak dipangku oleh orang tua dengan kepala yang ditopang oleh tangan orang tuanya.
3. Cara Penyuntikan
- Jarum yang digunakan untuk menyuntik anak bayi ini ukurannya adalah 0,5 ml hingga 25 mm yang telah steril.
- Pegang lengan anak di bagian bawah dengan jari menjepit yang santai tetapi kuat.
- Suntikan vaksin dengan menekan jarum ke kulit anak dengan bentuk yang miring dan tidak lurus ke bawah.
- Jangan mendorong jarum terlalu dalam.
- Gunakan ibu jari dengan jari untuk mengatur kedalaman jarum suntik tersebut.
- Tekan pompa suntik dengan kuat dan langsung ditarik juga selesai. Beri kapas di bagian bekas suntikan dan tekan dengan ringan.
4. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Suntik Vaksin Campak
- Dosis yang digunakan untuk vaksin campak ini hanya sekitar 0,5 ml saja dan hanya untuk anak yang usianya sudah 9 bulan.
- Jika bekas suntikan vaksin itu membekas maka lindungi bagian tersebut dari panas sinar matahari.
- Sebaiknya tenaga medis tidak menggunakan vaksin campak yang sudah diencerkan lebih dari 6 jam sejak obat vaksin tersebut disiapkan. Karena maksimal penggunaan hanya 6 jam saja.
Pemberian vaksin harus diberikan oleh Dokter atau tenaga medis terkait. Ada juga beberapa efek samping dari vaksin campak seperti misalnya gangguan pada penglihatan/pendengaran, rasa kantuk yang berlebihan, mudah memar, tubuh lemas, kejang, demam, dan sebagainya.Namun efek samping tersebut biasanya jarang terjadi, apalagi jika kondisi kesehatan bayi dalam kondisi sehat. Untuk mencegah efek samping tersebut, bayi bisa langsung diberi ASI, memberi obat pencegah demam, lindungi bagian kulit yang disuntik vaksin, dan kondisi bayi harus dalam keadaan sehat ☺